Anemia adalah suatu kondisi tubuh
yang terjadi ketika sel-sel darah merah (eritrosit) dan/atau Hemoglobin (Hb)
yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal (kurang darah). Hemoglobin
adalah bagian utama dari sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Jika
seseorang kekurangan sel darah merah, atau hemoglobin yang normal, maka sel-sel
dalam tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup, akibatnya timbullah
gejala anemia.
Gejala anemia seperti lemah dan
lesu terjadi karena organ-organ tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan
untuk berfungsi dengan baik, yaitu oksigen.
Dalam masyarakat kita anemia
dikenal dengan istilah kurang darah. Kurang darah (anemia) ini berbeda dengan
darah rendah. Darah rendah merupakan rendahnya tekanan darah, sedangkan anemia
adalah kurangnya sel darah merah atau hemoglobin seperti telah disebutkan di
atas. Hal ini sengaja saya perjelas disini karena saya masih sering menemukan
pasien yang salah dalam mengartikan Anemia (kurang darah).
Penyebab Anemia
Ada ber macam macam Penyebab
Anemia sesuai dengan jenis anemianya dan terdapat lebih dari 400 jenis anemia,
yang secara garis besar dibagi menjadi tiga kelompok:
·
Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah
Sel darah merah dapat hilang
ketika seseorang mengeluarkan darah atau berdarah oleh sebab apapun seperti
kecelakaan, terluka, dsb. Namun perdarahan dapat terjadi perlahan-lahan selama
jangka waktu yang panjang, dan adakalanya tidak terdeteksi. Ini disebut sebagai
pendarahan kronis yang biasanya disebabkan oleh :
1.
Penyakit pencernaan seperti maag, wasir,
gastritis (radang lambung), dan kanker (Baca: BAB Berdarah)
2.
Penggunaan obat anti-inflamasi (OAINS) seperti
aspirin atau ibuprofen, yang dapat menyebabkan gastritis dan perdarahan saluran
cerna.
3.
Menstruasi dan melahirkan pada wanita, terutama
jika perdarahan menstruasi yang berlebihan
·
Anemia yang disebabkan oleh penurunan produksi
sel darah merah
Anemia bisa terjadi karena
kurangnya kuantitas dan kualitas sel darah merah, yakni kurangnya produksi sel
darah merah atau terganggunya pembentukan hemoglobin. Selain itu dapat pula
terbentuk sel darah merah dan hemoglobin yang tidak bagus sehingga fungsinya
tidak optimal.
Penyebab anemia jenis ini biasanya
terkait dengan kekurangan mineral dan vitamin yang dibutuhkan dalam memproduksi
sel darah merah dan hemoglobin. Kondisi yang terkait dengan penyebab anemia ini
antara lain :
1.
Anemia sel sabit
2.
Anemia defisiensi besi
3.
Kekurangan vitamin B12, Asam Folat
4.
Masalah Sumsum tulang dan stem cell
5.
Kondisi kesehatan lain
·
Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah
merah
Ketika sel-sel darah merah rapuh
dan tidak dapat menahan stres rutin dari sistem peredaran darah, maka dapat
pecah secara prematur, sehingga menyebabkan anemia hemolitik. Anemia hemolitik
dapat hadir pada saat lahir atau berkembang kemudian. Kadang-kadang tidak
diketahui penyebabnya.
Penyebab anemia hemolitik yang
telah diketahui antara lain:
1.
Kondisi yang diwariskan (diturunkan), seperti
anemia sel sabit dan talasemia
2.
Stres seperti infeksi, obat-obatan, racun ular
atau laba-laba, atau makanan tertentu
3.
Racun dari penyakit hati lanjut (liver kronis)
atau penyakit ginjal
4.
Serangan yang tidak tepat oleh sistem kekebalan
tubuh (disebut penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, ketika itu terjadi pada
janin yang dikandung wanita hamil)
5.
Cangkok vaskular, katup jantung prostetik,
tumor, luka bakar parah, paparan bahan kimia, hipertensi berat, dan gangguan
pembekuan darah.
6.
Dalam kasus yang jarang terjadi, pembesaran limpa
dapat menjebak sel darah merah dan menghancurkan mereka sebelum waktunya
beredar habis.
Faktor Risiko Anemia
Berbeda dengan
penyebab anemia, fakor risiko berikut ini meningkatkan peluang seseorang untuk
terkena anemia.
·
Kekurangan Vitamin.
·
Kekurangan zat besi, vitamin B-12 dan asam folat
meningkatkan resiko anemia.
·
Gangguan usus.
·
Gangguan usus akan mengganggu penyerapan nutrisi
– seperti penyakit Crohn dan penyakit celiac akibatnya dapat meningkatkan
risiko anemia.
·
Menstruasi.
·
Wanita yang masIh memiliki menstruasi risiko
anemia nya lebih besar daripada laki-laki dan wanita pascamenopause. Karena
menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah
·
Kehamilan. Ibu hamil memiliki risiko anemia kekurangan zat
besi karena zat besi harus melayani peningkatan volume darah serta pembentukan
hemoglobin janin.
Ciri-ciri atau Gejala Anemia ( Kurang Darah )
Seseorang yang mengalami anemia
bisanya memiliki ciri-ciri sering terlihat sangat pucat dan mungkin juga
mengalami gejala anemia yang lain, seperti :
·
Kelelahan
·
Lemah dan cepat capek
·
Mudah mengantuk
·
Sakit Kepala
·
Tangan dan kaki dingin
·
Pingsan
·
Pusing, terutama ketika orang tersebut berdiri
·
Sesak napas, terutama pada saat beraktivitas
·
Detak jantung cepat atau jantung berdebar,
terutama pada saat beraktivitas.
·
Nyeri dada
·
Penurunan konsentrasi dan daya ingat
Namun, gejala anemia terkadang
tidak jelas, terutama pada orang muda atau secara fisik terlihat sehat, padahal
tingkat hemoglobin bisa jatuh secara signifikan tanpa menunjukkan gejala anemia
sama sekali. Dalam kasus lain, gejala anemia dapat berkembang perlahan-lahan
selama beberapa bulan atau tahun.
0 komentar:
Posting Komentar