Hidrocepalus adalah jenis penyakit
yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan cerebro
spinal). Penyakit ini juga dapat ditandai dengan dilatasi ventrikal serebra,
biasanya terjadi secara sekunder terhadap obstruksi jalur cairan serebrospinal
dan disertai oleh penimbunan cairan serebrospinal di dalam cranium. Secara
tipikal, ditandai dengan pembesaran kepala, menonjolnya dahi, atrofi otak,
deteriorasi mental, dan kejang – kejang.
Hidrocephalus adalah: suatu
keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan cerebrospinal
(CSS) dengan atau pernah dengan tekanan intra kranial yang meninggi sehingga
terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS.
Etiologi
Gangguan aliran cairan yang
menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan
jaringan otak di sekitarnya, khusunya pusat – pusat syaraf yang vital. Menurut
lembaga nasional instutite of neurological disorders and stroke (NIDS),
gangguan, aliran cairan otak ada 3 jenis yaitu :
·
Gangguan aliran adanya hambatan sirkulasi. Contoh
: tumor otak yang terdapat di dalam ventrikal akan menyumbat aluran cairan
otak.
·
Aliran cairan otak tidak tersumbat, tetapi
sebaliknya cairan itu diproduksi berlebihan, akibatnya cairan itu bertambah
banyak. Contoh : tumor ganas di sel –sel yang memproduksi cairan otak.
·
Cairan otak yang mengalir jumlahnya normal dan
tidak ada sumbatan, tetapi ada gangguan dalam proses penyerapan cairan ke
pembuluh darah balik, sehingga otomatis jumlah cairan akan meningkat pula. Misalnya
: bila ada cairan nanah (meningitis atau infeksi selaput otak) atau darah (akibat trauma) di sekitar tempat penyerapan.
Ketidakseimabangan antara produksi
dan penyerapan, dapat perlahan atau progresif, menyebabkan ventrikel –
ventrikel tersebut melebar, kemudian menenkan jaringan otak sekitarnya. Tulang
tengkorak bayi di bawah dua tahun yang belum menutup akan memungkinkan kepla
bayi membesar. Pembesaran kepala merupakan salah satu petunjuk klinis yang
penting untuk mendeteksi hidrocepalus.
Proses terjadinya hidrosefalus
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
·
Kelainan kongenital.
1.
Stenosis akuaduktus sylvii.
2.
Anomali
pembuluh darah.
3.
Spino bifida dan kranium bifidi.
4.
Sindrom Dandy-walker
·
Infeksi.
Infeksi mengakibatkan perlekatan
meningen (selaput otak) sehingga terjadi obliterasi ruang subarakhnoid,
misalnya meningitis.
Infeksi lain yang menyebabkan
hidrosefalus yaitu:
1.
TORCH.
2.
Kista-kista parasit.
3.
Lues kongenital.
·
Trauma.
Seperti pada pembedahan sebelum
dan sesudah lahir dalam otak dapat menyebabkan fibrosis epto meningen pada
daerah basal otak, disamping organisasi darah itu sendiri yang mengakibatkan
terjadinya sumbatan yang mengganggu aliran CSS.
·
Neoplasma.
Terjadinya hidrosefalus disini
oleh karena obstruksi mekanis yang dapat terjadi di setiap aliran CSS.
Neoplasma tersebut antara lain:
1.
Tumor ventrikel III.
2.
Tumor fossa posterior.
3.
Pailloma pleksus khoroideus.
4.
Leukemia, limfoma.
·
Degeneratif.
Histositosis X, inkontinentia
pigmenti dan penyakit krabbe.
·
Gangguan vaskuler.
1.
Dilatasi sinus dural.
2.
Trombosis sinus venosus.
3.
Malformasi V. Galeni.
4.
Ekstaksi A. Basilaris.
5.
Arterio venosus malformasi.
Tanda Dan Gejala
·
Pembesaran kepala.
·
Tekanan intra kranial meningkat dengan gejala:
muntah, nyeri kepala, oedema papil.
·
Bola mata terdorong ke bawah oleh tekana dan
penipisan tulang supraorbital.
·
Gangguan keasadaran, kejang.
·
Gangguan sensorik.
·
Penurunan dan hilangnya kemampuan aktivitas.
·
Perubahan pupil dilatasi.
·
Gangguan penglihatan (diplobia, kabur, visus
menurun).
Komplikasi
Hidrocepalus sebaiknya diketahui
sejak dini, karena hidrocepalus akan menimbulkan komplikasi apabila tidak
segera mendapat penanganan. Manifestasi klinis antara lain ialah :
·
Ubun- ubun besar bayi akan melebar dan menonjol
·
Pembuluh darah di kulit kepala makin jelas
·
Gangguan sensorik motoric
·
Gangguan penglihatn (buta)
·
Gerakan bola mata terganggu (juling)
·
Terjadi penurunan aktifitas mental yang
progresif
·
Bayi rewel, kejang, muntah – muntah, panas yang
sulit dikendalikan
·
Gangguan pada fungsi vital akibat peninggian
tekanan dalam ruang tengkorak yang berupa pernapasan lambat, denyut nadi turun
dan naiknya tekanan darah sistolik.
Penanganan
NINDS menyebutkan bahwa kategori
penganganan hidrocepalus adalah “life saving and life sustaining” yang berarti
penyakit ini memerlukan diagnosi dini yang dilanjutkan dengan tindakan bedah
secepatnya. Keterlambatan akan menyebabkan kecacatan dan kematian.
Hal yang dilakukan untuk
mengetahui penyakit ini antara lain adalah :
·
Pengukuran lingkar kepala secara serial dan
teratur. Hal ini sangat penting untuk deteksi dini penyakit, karena pembesaran
kepala merupakan salah satu petunjuk klinis yang penting untuk mendeteksi
hidricepalus.
·
Foto polos kepala dan disusul dengan pemeriksaan
ultrasonografi. Hal ini digunakan untuk menunjang dan melengkapi diagnosis
sehingga diperlukan pemriksaan tambahan mulai dari yang sederhana
·
Pememriksaan dengan senografi. Pemeriksaan ini
dapat digunakan menjadi data minimal untuk menilai pelebaran ventrikel dan
ketebalan jaringan otak. Jika ketebalan kurang dari 2 cm, maka nilai tindakan
bedah tidak bermanfaat lagi.
Pemeriksaan computerized tomography scan (CT
scan) atau magnetic resonance imaging (MRI). Digunakan untuk mendeteksi
struktur anatomi otak, dan penyebab hidrocepalus, misalnya struktur anatomi
otak, dan penyebab hidrocepalus, misalnya tumor dalam rongga ventrikel yang
semua itu berkaitan dengan strategi penanganan hidrocepalus
0 komentar:
Posting Komentar