Karies Gigi (Dental Caries)

Orang mengenal karies gigi sebagai gigi berlubang. Lubang terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri.

Bayi Tabung (In Vitro Fertilisation)

Bayi tabung atau pembuahan in vitro (bahasa Inggris: in vitro fertilisation) adalah sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil.

Keajaiban Bunga Mawar: Menghilangkan Jerawat

Mawar yang memiliki nama latin Rosa canina adalah tanaman hias yang menghasilkan bunga dengan warna - warni yang indah.

20 Tips Merawat Rambut Agar Tetap Sehat

Rambut adalah mahkota bagi semua orang. Namun tidak semua orang pandai merawat rambut. Berikut adalah tips-tipsnya.

10 Makanan Paling Bergizi

Sehat tidaknya makanan yang kita asup semua tergantung kita. Membuat perubahan, khususnya pada apa yang Anda makan, adalah salah satu cara termudah untuk mengelola dan mengontrol kesehatan.

Sabtu, 31 Januari 2015

Hemodialisis



Hemodialisis adalah salah satu pengobatan gagal ginjal, bila jiwa telah terancam oleh gagal ginjal. Tujuannya adalah mengambil/mengeluarkan cairan yg. Berlebihan dan sisa metabolisme yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal.
Prinsip kerja:
Darah pasien dialirkan melalui pipa dengan dinding membran semi permeabel → ginjal artifisial → transfer toksin dan cairan : air, molekul kecil menembus dinding, molekul besar (protein).
Mekanisme transport solute :
·         Difusi, kecepatan difusi tergantung pada : besar pori, luas dan tebal membran: temperatur larutan, beda konsentrasi solut, dan berat molekul.

·         Ultrafiltrasi, air dengan tekanan hidrostatik/osmotik didorong menembus membran kesatu arah, membawa bahan terlarut.

Ekokardiograf (Echocardiography ECG)



ECG merupakan suatu teknik untuk mengetahui struktur internal dan gerakan jantung serta pembuluh darah yang besar tanpa memasukkan alat ketubuh pasien. Caranya, gelombang ultrasonik diarahkan kedada pasien menggunakan transduser. Kemudian transduser bertindak sebagai penerima pantulan balik gelombang ultrasonik (echo) untuk membentuk bayangan.
Gambaran yang dibentuk oleh pantulan dipindahkan ke layar, yang dapat menampilkan gambaran bagian dalam jantung, ukuran dan gerakan dinding ventrikel, anatomi dan gerakan katup, arah aliran darah, adanya gumpalan darah, dan tumor di jantung.

Ekoardiografi berguna untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan pada gangguan jantung bawaan, gagal jantung, tumor di jantung, dan gangguan fungsi ventrikel kiri.

Intraoperatif Neurofisiologik Monitoring



Suatu tindakan yang dikerjakan akan menempuh resiko. Lapangan intraoperatif merupakan satu bagian yang penuh dengan resiko dan pembedahan itu sendiri dapat menimbulkan berbagai resiko pada system persyarafan dan anggota gerak.
Pembiusan (anaesthesia) diaplikasikan untuk mencapai penekanan /supresi pada fungsi motorik dan sensorik pasien selama proses pembedahan, namun supresi tersebut tidak mampu memberikan informasi klinis dini/memberi peringatan dini kepada operator jika terjadi bahaya yang mengancam, yang tepat pada waktunya.
Sebagai metode alternatif dari monitoring dan untuk menjaga keselamatan fungsi syaraf dari seorang pasien yang pada saat sedang dalam keadaan terbius total, merupakan tujuan dari intraoperatif neurofisiologik monitoring.
Intraoperatif Neurofisiologik Monitoring merupakan bagian dari neurofisiologi yang tergolong berusia masih sangat muda. Alat ini baru dipergunakan sejak tahun 1994 di Amerika Serikat.
Idealnya adalah bahwa prosedur monitoring ini tidak menambah resiko dari pembedahan, akan tetapi sebaliknya dapat menunjukan manfaat yang positif dalam mengurangi insiden yang dapat membahayakan system persyarafan.

Suatu tujuan dari intraoperatif neurofisiologik monitoring yaitu mendeteksi pada saat yang tepat setiap terjadi kemundurang fungsi pada system persarafan yang dapat terjadi selama operasi berlangsung, sehingga dapat segera kepada operator untuk segera memodifikasi tindakan pembedahan agar fungsi dapat tetap terpelihara.

Kaki Bionik



Kaki buatan ini lain daripada yang lain, sebab dilengkapi dengan perangkat Bluetooth.Chip komputer ditanamkan di tiap kaki untuk mengirimkan sinyal ke motor di kedua sendi buatan, sehingga lutut dan mata kaki dapat berpindah dalam gerakan yang terkoordinasi. Bluetooth yang dipasangkan di tiap kaki saling berkoordinasi untuk melakukan perpindahan, berjalan, berdiri atau mendaki. karena menggunakan teknologi Bluetooth, maka kedua kaki Bleill harus di-charging sepanjang malam, karena tidak ada baterai cadangan.

Tangan Bionik



Alat bantu bagi penderita tuna daksa (cacat anggota tubuh) khususnya tangan kini semakin canggih dan fungsional. Tangan buatan yang dibuat sebuah perusahaan Skotlandia dapat dipakai pengguna untuk mengetik dan memegang kartu kredit.
Bahkan para pembuatanya mengklaim alat buatannya sebagai tangan buatan pertama di dunia yang setiap jarinya dapat digerakkan secara independen. Alat buatan Touch Bionics yang diberi nama i-LIMB tersebut telah diuji di Rumah Sakit Universitas Ortopedi di Heidelberg, Jerman.
Tangan buatan yang bekerja dengan mekanisme hidrolik ini dijual di Inggris dengan harga sekitar Rp160 juta dan telah digunakan beberapa penyandang cacat. Perusahaan yang memproduksinya sudah membuka kantor cabang di AS tahun ini dan berencana mengembangkannya agar dapat menjangkau semakin banyak orang.

Model tangan buatan sebelumnya sudah dapat menyatukan ujung ibu jari dan jari manis atau jari tengah. Namun, alat ini sudah dapat digunakan untuk melakukan kombinasi gerakan semua tangan. i-LIMB memungkinkan pengguna untuk memegang semua jenis benda secara alami yang biasanya sulit dilakukan tangan buatan konvensional.

Inhaler



Inhaler adalah suatu alat untuk penggunaan obat secara inhalasi. Inhalasi menurut Farmakope Indonesia Edisi IV (FI IV) adalah sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran napas hidung atau mulut untuk memperoleh efek lokal atau sistemik. Umumnya inhaler ditujukan untuk penggunaan obat asma atau Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), karena dengan cara ini obat dapat langsung masuk ke paru-paru sehingga dapat bekerja lebih cepat untuk mengatasi serangan asma dan efek sampingnya lebih minimal.
Berdasarkan bentuk obat yang dibawanya, inhaler dibedakan menjadi 3 macam, yaitu aerosol inhaler, dry powder inhaler, dan nebuliser.
Aerosol Inhaler
Zat aktifnya dalam bentuk aerosol yang tersuspensi dalam propelan, yaitu suatu gas inert bertekanan yang berfungsi sebagai pendorong. Pada saat alat ditekan, maka propelan akan mendorong beberapa dosis obat dalam satu hembusan, bersamaan dengan itu pengguna harus menarik napas dalam agar obat terbawa masuk ke dalam saluran pernapasan. Jenis alat untuk aerosol inhaler ada beberapa macam, yaitu:
·         MDI (Metered dose inhaler)
Standard MDI’s : ketika alat ditekan, propelan akan mendorong beberapa dosis obat, dan secara bersamaan dengan itu pengguna harus menarik napas dalam agar obat terbawa masuk ke dalam saluran pernapasan. Butuh koordinasi yang baik antara menekan alat dan menarik napas.
Breathe activated MDI’s : alat dimasukkan ke dalam mulut, dan dosis obat akan lepas bersamaan dengan saat bernapas, sehingga tidak perlu ada kordinasi.
Cara penggunaannya yaitu:
1.       Kocok tabung inhaler  (3-4 kali).
2.       Buka tutupnya.
3.       Bernapaslah di luar alat.
4.       Masukkan alat ke dalam mulut, dan kunci diantara gigi, tutup mulut rapat-rapat.
5.       Mulailah bernapas dengan perlahan, tekan bagian atas alat dan tetap bernapas perlahan sampai satu tarikan penuh.
6.       Keluarkan alat dari mulut, tahan napas selama 10 detik sebelum membuang napas.
7.       Jika butuh lebih dari satu puff, tunggu dulu selama kurang lebih 1 menit, kemudian kocok lagi tabung inhaler dan ulangi langkah 3-6.
8.       Setelah selesai, cuci muka dan berkumur dengan air jika menggunakan inhaler yang mengandung kortikosteroid.

·         Spacer
Ada ruangan antara mulut dan inhaler, dan pada bagian mulut ada katup, saat menarik napas, katup terbuka dan dosis obat akan masuk, katup tertutup secara otomatis saat menghembuskan napas. Lebih mudah, dan tidak perlu koordinasi, biasanya digunakan untuk anak-anak atau bayi.
Cara penggunaannya yaitu:
1.       Buka tutupnya, kemudian kocok tabung inhaler  (3-4 kali).
2.       Pasang tabung pada spacer, di bagian yang berlawanan dengan masker.
3.       Pasang masker menutupi mulut dan hidung, pastikan tertutup dengan baik.
4.       Semprotkan 1 puff obat ke dalam spacer, biarkan sampai 6 tarikan napas
5.       Tunggu selama satu menit.
6.       Ulangi lagi langkah 4-5 jika dibutuhkan lebih dari 1 puff.
7.       Setelah selesai, cuci muka dan berkumur dengan air jika menggunakan inhaler yang mengandung kortikosteroid.
Dry Powder Inhaler
Zat aktifnya dalam bentuk serbuk kering yang akan tertarik masuk ke paru-paru saat menarik napas. Pada inhaler jenis ini tidak terdapat propelan untuk mendorong obat masuk ke dalam saluran napas. Biasanya dosisnya lebih kecil, dan ada indikator untuk menunjukkan berapa dosis yang tersisa. Alatnya ada beberapa macam yaitu Turbohaler, Diskhaler, dan Accuhaler, tergantung dari industri farmasi yang memproduksinya.
Untuk turbohaler, penggunaannya adalah sebagai berikut:
1.       Buka tutupnya, pegang turbohaler dalam posisi berdiri.
2.       Putar sejauh mungkin bagian pegangan yang berwarna, kemudian putar balik sampai terdengar bunyi klik.
3.       Bernapaslah di luar alat.
4.       Masukkan alat ke dalam mulut, dan kunci diantara gigi, tutup mulut rapat-rapat. Tarik napas dengan kuat dan dalam lewat mulut.
5.       Keluarkan alat dari mulut sebelum membuang napas.
6.       Selalu cek strip indikatornya, untuk mengetahui berapa dosis yang tersisa.
7.       Setelah selesai, cuci muka dan berkumur dengan air jika menggunakan inhaler yang mengandung kortikosteroid.
Nebuliser

Zat aktifnya dalam bentuk uap, pada penggunaannya perlu menggunakan masker atau mouthpiece untuk menghirup uap obat. Tidak dibutuhkan koordinasi pada penggunaan inhaler jenis ini, hanya perlu bernapas seperti biasa dan uap akan terhirup bersama tarikan napas. Nebuliser biasanya digunakan di rumah sakit untuk penanganan serangan asma yang membutuhkan inhalasi dosis besar, tetapi sekarang sudah jarang digunakan karena inhalasi dosis besar dapat dilakukan dengan spacer.

Endoskop



Ada beberapa kelainan atau gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat diperiksa atau diatasi dengan alat yang disebut dengan Endoskop. Endoskop merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa bagian atau organ dalam tubuh melalui celah atau bagian tubuh yang diiris. Berikut ini akan saya perkenalkan beberapa nama atau macam-macam endoskop khusus yang digunakan untuk memeriksa organ-organ tertentu. Endoskop dan kegunaannya :
·         Feeding tube, adalah alat berupa selang untuk memberi makan pasien / penderita melalui hidung, jika tidak memungkinkan karena suatu hal.
·         Gastroscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian organ yang ada dalam perut.
·         Sigmoidoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa rongga belokan berbentuk S antara rektum dengan colon yang menurun.
·         Stomach tube, adalah alat berbentuk selang yang digunakan untuk mencuci perut, memberi obat-obatan atau untuk mengambil getah lambung.
·         Duodenoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian duodenum ( usus duabelas jari, bagian sari usus halus ).
·         Colonoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian colon ( usus besar ).
·         Rectal tube, adalah alat untuk membersihkan rectum atau mengeluarkan gas-gas dari usus.
·         Anoscope, adalah endoscop khusus untuk memeriksa rongga saluran antara anus dan rektum ( anorektal ).
·         Protoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian anus / dubur.

Itulah beberapa catatan mengenai teknologi yang digunakan untuk gangguan atau kelainan pada sistem pencernaan yang disebut dengan endoskop ( Endoscope ).

Vaksinasi



Vaksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi). Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”.
Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
Pemberian vaksin diberikan untuk merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Ada beberapa jenis vaksin. Namun, apa pun jenisnya tujuannya sama, yaitu menstimulasi reaksi kekebalan tanpa menimbulkan penyakit.
Jenis-Jenis Vaksin
·         Live attenuated vaccine
Vaksin hidup yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang-ulang, namun masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan infeksi alamiah. Sifat vaksin live attenuated vaccine, yaitu :
1.       Vaksin dapat tumbuh dan berkembang biak sampai menimbulkan respon imun sehingga diberikan dalam bentuk dosis kecil antigen
2.       Respon imun yang diberikan mirip dengan infeksi alamiah, tidak perlu dosis berganda
3.       Dipengaruhi oleh circulating antibody sehingga ada efek netralisasi jika waktu pemberiannya tidak tepat.
4.       Vaksin virus hidup dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik
5.       Dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah
6.       Mempunyai kemampuan proteksi jangka panjang dengan keefektifan mencapai 95%
7.       Virus yang telah dilemahkan dapat bereplikasi di dalam tubuh, meningkatkan dosisi asli dan berperan sebagai imunisasi ulangan
Contoh : vaksin polio (Sabin), vaksin MMR, vaksin TBC, vaksin demam tifoid, vaksin campak, gondongan, dan cacar air (varisela).
·         Inactivated vaccine (Killed vaccine)
Vaksin dibuat dari bakteri atau virus yang dimatikan dengan zat kimia (formaldehid) atau dengan pemanasan, dapat berupa seluruh bagian dari bakteri atau virus, atau bagian dari bakteri atau virus atau toksoidnya saja. Sifat vaksin inactivated vaccine, yaitu :
1.       Vaksin tidak dapat hidup sehingga seluruh dosis antigen dapat dimasukkan dalam bentuk antigen
2.       Respon imun yang timbul sebagian besar adalah humoral dan hanya sedikit atau tidak menimbulkan imunitas seluler
3.       Titer antibodi dapat menurun setelah beberapa waktu sehingga diperlukan dosis ulangan, dosis pertama tidak menghasilkan imunitas protektif tetapi hanya memacu dan menyiapkan system imun, respon imunprotektif baru barumuncul setelah dosis kedua dan ketiga
4.       Tidak dipengaruhi oleh circulating antibody
5.       Vaksin tidak dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik
6.       Tidak dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah
Contoh : vaksin rabies, vaksin influenza, vaksin polio (Salk), vaksin pneumonia pneumokokal, vaksin kolera, vaksin pertusis, dan vaksin demam tifoid.
·         Vaksin Toksoid
Vaksin yang dibuat dari beberapa jenis bakteri yang menimbulkan penyakit dengan memasukkan racun dilemahkan ke dalam aliran darah. Bahan bersifat imunogenik yang dibuat dari toksin kuman. Hasil pembuatan bahan toksoid yang jadi disebut sebagai natural fluid plain toxoid yang mampu merangsang terbentuknya antibodi antitoksin. Imunisasi bakteri toksoid efektif selama satu tahun. Bahan ajuvan digunakan untuk memperlama rangsangan antigenik dan meningkatkan imunogenesitasnya. Contoh : Vaksin Difteri dan Tetanus
·         Vaksin Acellular dan Subunit
Vaksin yang dibuat dari bagian tertentu dalam virus atau bakteri dengan melakukan kloning dari gen virus atau bakteri melalui rekombinasi DNA, vaksin vektor virus dan vaksin antiidiotipe. Contoh: vaksin hepatitis B, Vaksin hemofilus influenza tipe b (Hib) dan vaksin Influenza.
·         Vaksin Idiotipe
Vaksin yang dibuat berdasarkan sifat bahwa Fab (fragment antigen binding) dari antibodi yang dihasilkan oleh tiap klon sel B mengandung asam amino yang disebut sebagai idiotipe atau determinan idiotipe yang dapat bertindak sebagai antigen. Vaksin ini dapat menghambat pertumbuhan virus melalui netralisasai dan pemblokiran terhadap reseptor pre sel B.
·         Vaksin Rekombinan
Vaksin rekombinan memungkinkan produksi protein virus dalam jumlah besar. Gen virus yang diinginkan diekspresikan dalam sel prokariot atau eukariot. Sistem ekspresi eukariot meliputi sel bakteri E.coli, yeast, dan baculovirus. Dengan teknologi DNA rekombinan selain dihasilkan vaksin protein juga dihasilkan vaksin DNA. Penggunaan virus sebagai vektor untuk membawa gen sebagai antigen pelindung dari virus lainnya, misalnya gen untuk antigen dari berbagai virus disatukan ke dalam genom dari virus vaksinia dan imunisasi hewan dengan vaksin bervektor ini menghasilkan respon antibodi yang baik. Susunan vaksin ini (misal hepatitis B) memerlukan epitop organisme yang patogen. Sintesis dari antigen vaksin tersebut melalui isolasi dan penentuan kode gen epitop bagi sel penerima vaksin.
·         Vaksin DNA (Plasmid DNA Vaccines)
Vaksin dengan pendekatan baru dalam teknologi vaksin yang memiliki potensi dalam menginduksi imunitas seluler. Dalam vaksin DNA gen tertentu dari mikroba diklon ke dalam suatu plasmid bakteri yang direkayasa untuk meningkatkan ekspresi gen yang diinsersikan ke dalam sel mamalia. Setelah disuntikkan DNA plasmid akan menetap dalam nukleus sebagai episom, tidak berintegrasi kedalam DNA sel (kromosom), selanjutnya mensintesis antigen yang dikodenya.

Selain itu vektor plasmid mengandung sekuens nukleotida yang bersifat imunostimulan yang akan menginduksi imunitas seluler. Vaksin ini berdasarkan isolasi DNA mikroba yang mengandung kode antigenyang patogen dan saat ini sedang dalam perkembangan penelitian. Hasil akhir  penelitian pada binatang percobaan menunjukkan bahwa vaksin DNA (virus dan bakteri) merangsang respon humoral dan selular yang cukup kuat,sedangkan penelitian klinis pada manusia saat ini sedang dilakukan.

Jumat, 30 Januari 2015

Anemia



Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-sel darah merah (eritrosit) dan/atau Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal (kurang darah). Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Jika seseorang kekurangan sel darah merah, atau hemoglobin yang normal, maka sel-sel dalam tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup, akibatnya timbullah gejala anemia.
Gejala anemia seperti lemah dan lesu terjadi karena organ-organ tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik, yaitu oksigen.
Dalam masyarakat kita anemia dikenal dengan istilah kurang darah. Kurang darah (anemia) ini berbeda dengan darah rendah. Darah rendah merupakan rendahnya tekanan darah, sedangkan anemia adalah kurangnya sel darah merah atau hemoglobin seperti telah disebutkan di atas. Hal ini sengaja saya perjelas disini karena saya masih sering menemukan pasien yang salah dalam mengartikan Anemia (kurang darah).
Penyebab Anemia
Ada ber macam macam Penyebab Anemia sesuai dengan jenis anemianya dan terdapat lebih dari 400 jenis anemia, yang secara garis besar dibagi menjadi tiga kelompok:
·         Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah
Sel darah merah dapat hilang ketika seseorang mengeluarkan darah atau berdarah oleh sebab apapun seperti kecelakaan, terluka, dsb. Namun perdarahan dapat terjadi perlahan-lahan selama jangka waktu yang panjang, dan adakalanya tidak terdeteksi. Ini disebut sebagai pendarahan kronis yang biasanya disebabkan oleh :
1.       Penyakit pencernaan seperti maag, wasir, gastritis (radang lambung), dan kanker (Baca: BAB Berdarah)
2.       Penggunaan obat anti-inflamasi (OAINS) seperti aspirin atau ibuprofen, yang dapat menyebabkan gastritis dan perdarahan saluran cerna.
3.       Menstruasi dan melahirkan pada wanita, terutama jika perdarahan menstruasi yang berlebihan

·         Anemia yang disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah
Anemia bisa terjadi karena kurangnya kuantitas dan kualitas sel darah merah, yakni kurangnya produksi sel darah merah atau terganggunya pembentukan hemoglobin. Selain itu dapat pula terbentuk sel darah merah dan hemoglobin yang tidak bagus sehingga fungsinya tidak optimal.
Penyebab anemia jenis ini biasanya terkait dengan kekurangan mineral dan vitamin yang dibutuhkan dalam memproduksi sel darah merah dan hemoglobin. Kondisi yang terkait dengan penyebab anemia ini antara lain :
1.       Anemia sel sabit
2.       Anemia defisiensi besi
3.       Kekurangan vitamin B12, Asam Folat
4.       Masalah Sumsum tulang dan stem cell
5.       Kondisi kesehatan lain

·         Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah
Ketika sel-sel darah merah rapuh dan tidak dapat menahan stres rutin dari sistem peredaran darah, maka dapat pecah secara prematur, sehingga menyebabkan anemia hemolitik. Anemia hemolitik dapat hadir pada saat lahir atau berkembang kemudian. Kadang-kadang tidak diketahui penyebabnya.
Penyebab anemia hemolitik yang telah diketahui antara lain:
1.       Kondisi yang diwariskan (diturunkan), seperti anemia sel sabit dan talasemia
2.       Stres seperti infeksi, obat-obatan, racun ular atau laba-laba, atau makanan tertentu
3.       Racun dari penyakit hati lanjut (liver kronis) atau penyakit ginjal
4.       Serangan yang tidak tepat oleh sistem kekebalan tubuh (disebut penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, ketika itu terjadi pada janin yang dikandung wanita hamil)
5.       Cangkok vaskular, katup jantung prostetik, tumor, luka bakar parah, paparan bahan kimia, hipertensi berat, dan gangguan pembekuan darah.
6.       Dalam kasus yang jarang terjadi, pembesaran limpa dapat menjebak sel darah merah dan menghancurkan mereka sebelum waktunya beredar habis.
             Faktor Risiko Anemia
Berbeda dengan penyebab anemia, fakor risiko berikut ini meningkatkan peluang seseorang untuk terkena anemia.
·         Kekurangan Vitamin.
·         Kekurangan zat besi, vitamin B-12 dan asam folat meningkatkan resiko anemia.
·         Gangguan usus.
·         Gangguan usus akan mengganggu penyerapan nutrisi – seperti penyakit Crohn dan penyakit celiac akibatnya dapat meningkatkan risiko anemia.
·         Menstruasi.
·         Wanita yang masIh memiliki menstruasi risiko anemia nya lebih besar daripada laki-laki dan wanita pascamenopause. Karena menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah
·         Kehamilan. Ibu hamil memiliki risiko anemia kekurangan zat besi karena zat besi harus melayani peningkatan volume darah serta pembentukan hemoglobin janin.
Ciri-ciri atau Gejala Anemia ( Kurang Darah )
Seseorang yang mengalami anemia bisanya memiliki ciri-ciri sering terlihat sangat pucat dan mungkin juga mengalami gejala anemia yang lain, seperti :
·         Kelelahan
·         Lemah dan cepat capek
·         Mudah mengantuk
·         Sakit Kepala
·         Tangan dan kaki dingin
·         Pingsan
·         Pusing, terutama ketika orang tersebut berdiri
·         Sesak napas, terutama pada saat beraktivitas
·         Detak jantung cepat atau jantung berdebar, terutama pada saat beraktivitas.
·         Nyeri dada
·         Penurunan konsentrasi dan daya ingat

Namun, gejala anemia terkadang tidak jelas, terutama pada orang muda atau secara fisik terlihat sehat, padahal tingkat hemoglobin bisa jatuh secara signifikan tanpa menunjukkan gejala anemia sama sekali. Dalam kasus lain, gejala anemia dapat berkembang perlahan-lahan selama beberapa bulan atau tahun.

Meningitis



Penyakit meningitis merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya infeksi meninges atau yang dikenal dengan selaput yang melindungi sistem syaraf pusat pada tubuh manusia. Infeksi tersebut bisa terjadi karena adanya peradangan yang disebabkan karena virus maupun bakteri pada selaput meninges tersebut. Dari keterangan tersebut nampak jelas bahwa penyakit meningitis merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan menakutkan. Penyakit meningitis diketahui mampu membuat bagian syaraf manusia, sumsum tulang belakang dan otak menjadi rusak
Penyakit meningitis dapat menyerang kelompok umur manapun, meskipun pada kenyataannya, kelompok umur yang rawan terkena penyakit ini adalah anak-anak usia balita dan orang tua. Beberapa orang yang rentan terkena penyakit meningitis selain dilihat melalui kelompok umur juga bisa disebabkan oleh hal berikut ini:
·         Seseorang yang memiliki pleuroperitoneal CSF dalam otak/patologi lain.
·         Seseorang yang menggunakan prosedur tulang belakang, seperti halnya anestesi tulang belakang.
·         Seseorang dengan cacat dural
·         Penderita penyakit diabetes
·         Seseorang yang terinfeksi bakteri Endokarditis
·         Para pecandu alkohol
·         Pecandu narkotika jenis suntik
Penyebab Penyakit Meningitis
Sebenarnya penyebab penyakit meningitis ini bukan merupakan jenis virus yang begitu berbahaya, namun jika telah parah dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius seperti kerusakan otak, kurangnya daya ingat, kurang nya kemampuan pendengaran dan bahkan menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara serius. Virus penyebab penyakit meningitis pada awal nya menginfeksi bagian tubuh penderita dan mengalir masuk ke dalam sel-sel syaraf pusat yaitu otak manusia. Penyebab utama penyakit meningitis pada dasar nya adalah virus yang dapat menyerang manusia dalam kondisi kekebalan tubuh seperti apapun. Selain itu juga dapat disebabkan karena infeksi akibat bakteri atau pun jamur, meskipun ini sangat jarang dijumpai. Bakteri penyebab meningitis tersebut antara lain : Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae,Listeria monocytogenes, Mycobacterium tuberculosis dan Staphylococcus aureus. Silakan Anda cari tahu sendiri mengenai asal muasal bakteri-bakteri tersebut.
Gejala Penyakit Meningitis
Penderita penyakit meningitis perlu didiagnosis terlebih dahulu untuk memastikan dia benar-benar terjangkit penyakit ini. Meskipun begitu, ada beberapa gejala penyekit meningitis yang biasanya muncull pada penderita. gejala tersebut anara lain:
·         Sakit kepala
·         Demam
·         Otot leher kaku
·         Ketakutan pada cahaya terang
·         Ketakutan pada suara keras (phonophobia)
·         Sering ingin Muntah
·         Nampak seperti kebingungan
·         Susah bangun dari tidurnya. Sementara, jika penderita adalah seorang bayi, gejala tersebut tidak begitu nampak. Namun biasanya bayi yang menderita penyakit meningitis akan nampak lemah dan kurang aktif, gemetar pada tubuhnya, tidak mau menyusu ibu nya, dan sering muntah.
Pengobatan Penyakit Meningitis
Pengobatan yang terbaik untuk penyakit meningitis tentu saja segera di bawa ke rumah sakit. Bahkan rumah sakitnya pun benar-benar yang berkelas dan memiliki perlengkapan yang baik untuk mendiagnosa penyakit ini karena dalam penyembuhan dan pengobatan penyakit meningitis harus dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium seperti test darah, rontgen bahkan cek cairan selaput otak.

Sementara untuk pencegahan penyakit meningitis tentu harus dimulai sejak sekarang juga dan jangan menunggu Anda divonis mengidap penyakit ini. Cara nya dalah selalu menjaga kebersihan mulai dari pakaian, makanan, badan dan lingkungan sekitar kita agar tidak banyak mengandung bakteri dan virus yang memang tidak dapat dilihat dengan mata kita.

Osteoporosis




Osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat. Untuk mempertahankan kepadatan tulang, tubuh memerlukan persediaan kalsium dan mineral lainnya yang memadai, dan harus menghasilkan hormon dalam jumlah yang mencukupi (hormon paratiroid, hormon pertumbuhan, kalsitonin, estrogen pada wanita dan testosteron pada pria). Juga persediaan vitamin D yang adekuat, yang diperlukan untuk menyerap kalsium dari makanan dan memasukkan ke dalam tulang.
Secara progresif, tulang meningkatkan kepadatannya sampai tercapai kepadatan maksimal (sekitar usia 30 tahun). Setelah itu kepadatan tulang akan berkurang secara perlahan. Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis.
Penyebab
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat.Tidak semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.
Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
Gejala
Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala.
Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit. Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh.
Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles.
Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.
Diagnosa
Pada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis osteoporosis ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menyingkirkan keadaan lainnya yang bisa diatasi, yang bisa menyebabkan osteoporosis. Untuk mendiagnosis osteoporosis sebelum terjadinya patah tulang dilakukan pemeriksaan yang menilai kepadatan tulang.
Pemeriksaan yang paling akurat adalah DXA (dual-energy x-ray absorptiometry). Pemeriksaan ini aman dan tidak menimbulkan nyeri, bisa dilakukan dalam waktu 5-15 menit.
DXA sangat berguna untuk:
·         Wanita yang memiliki resiko tinggi menderita osteoporosis
·         Penderita yang diagnosisnya belum pasti
·         Penderita yang hasil pengobatannya harus dinilai secara akurat.
Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi. Wanita pasca menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.
Alendronat berfungsi:
·         Mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause
·         Meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul
·         Mengurangi angka kejadian patah tulang.
Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya.
Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu. Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.
Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa mengalami kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan.
Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi. Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.
Pencegahan
Pencegahan osteoporosi meliputi:
·         Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup
·         Melakukan olah raga dengan beban
·         Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).
·         Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Sebaiknya semua wanita minum tablet kalsium setiap hari, dosis harian yang dianjurkan adalah 1,5 gram kalsium.

·         Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.

Gagal Ginjal




Secara normal ginjal kita selalu melakukan pekerjaannya dengan sempurna, yaitu menyaring darah dari limbah-limbah metabolisme. Namun, terkadang ginjal gagal melakukan pekerjaannya itu, maka kondisi ini disebut gagal ginjal, sebagai akibatnya zat-zat yang berbahaya ini menumpuk dalam tubuh sehingga akan menimbulkan berbagai gejala gagal ginjal yang berbahaya.
Tanpa pengobatan atau penanganan yang tepat, gagal ginjal akan mengakibatkan penumpukan racun, cairan ekstra dan mineral berbahaya dalam darah yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian. Informasi berikut ini akan membahas pertanyaan-pertanyaan paling umum tentang gagal ginjal, yakni mengenai apa itu gagal ginjal, jenis, penyebab, gejala, dan pengobatannya.
Fungsi Ginjal Secara Normal
Ginjal merupakan sepasang organ yang berbentuk seperti kacang, masing-masing berukuran sekira kepalan tangan, yang terletak di bagian belakang perut bagian atas di kedua sisi tulang belakang. Secara normal fungsi ginjal adalah membersihkan darah dari produk limbah dan membuangnya ke urine. Ginjal juga berfungsi menyeimbangkan unsur-unsur mineral penting, seperti natrium dan kalium, serta memproduksi hormon yang diperlukan untuk mengatur tekanan darah dan produksi sel darah merah.
Gejala Gagal Ginjal
Gejala gagal ginjal akan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan (stadium), progresifitas dan penyebabnya. Gejala gagal ginjal akut diantaranya retensi cairan, perdarahan internal, kebingungan, kejang dan koma. Sedangkan pada gagal ginjal kronis, seseorang mungkin tidak memiliki gejala apapun sampai fungsi ginjal menurun hingga tinggal 20 persennya atau kurang. Pada kondisi ini, berbagai gejala atau tanda berikut mungkin muncul, seperti : tes urin yang abnormal, tekanan darah tinggi, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, rasa logam pada lidah, anemia, sesak napas, nyeri dada, kebingungan, koma, kejang, sakit kepala, mati rasa dan kesemutan, mudah memar, gatal-gatal, lemah, penurunan output urine, otot berkedut dan kram, tulang kropos, perdarahan di saluran usus, kulit berwarna kuning kecoklatan, kelebihan cairan dan gangguan tidur.
Cara Mendiagnosis
Untuk mendiagnosis gagal ginjal, selain melakukan pemeriksaan fisik, dokter juga memerlukan pemeriksaan penunjang laboratorium untuk mengkonfirmasi kecurigaan yang didapat. Tes darah yang paling umum digunakan yaitu tes kadar kreatinin. Kreatinin adalah molekul normal yang ditemukan pada otot. Ginjal, ketika berfungsi normal, harus menghapus kreatinin dari darah dan membuangnya ke urin. Namun, ketika pasien mengalami gagal ginjal pada tingkat tertentu, maka akan memiliki peningkatan serum kreatinin atau dengan kata lain kreatinin menumpuk dalam darah. Hal ini sering menjadi tanda pertama dari gagal ginjal dan dapat terjadi bahkan sebelum pasien merasa sakit.
Pengobatan Gagal Ginjal
·         Pengobatan Gagal Ginjal Akut
Sebagian besar, ginjal akan kembali pulih setidaknya sebagian dari fungsinya jika penyebab yang mendasari telah diatasi. Dalam beberapa kasus, gagal ginjal akut terjadi begitu parah sehingga dialisis (cuci darah) dengan mesin ginjal buatan diperlukan.
·         Pengobatan Gagal Ginjal Kronis (CRF /GGK)
Seperti pada GGA, penyakit yang mendasarinya harus diatasi. Jika hipertensi, maka pasien harus rajin minum obat antihipertensi dan pada pasien diabetes harus selalu mengontrol gula darah nya. Untungnya, ginjal memiliki kemampuan kompensasi yang besar. Bahkan ketika pasien yang telah kehilangan fungsi ginjalnya hingga 80 persen, namun tidak memerlukan terapi karena sejumlah kecil sisa ginjal sudah cukup untuk membersihkan tubuh dari limbah.
Namun, pada pasien dengan gagal ginjal yang begitu parah, maka untuk bertahan hidup ada dua pilihan: dialisis dan transplantasi. Dialisis dapat dilakukan dalam satu dari dua cara – baik oleh hemodialisis (HD) atau dialisis peritoneal (PD). HD mensyaratkan bahwa pasien harus tersambung ke mesin dialisis di rumah atau di pusat dialisis, biasanya tiga kali per minggu.
Transplantasi ginjal telah menjadi pengobatan terbaik bagi banyak pasien dengan gagal ginjal stadium akhir. Kebanyakan pusat telah mencapai tingkat keberhasilan yang sangat tinggi karena perkembangan obat imunosupresan selama 5 sampai 10 tahun yang lebih spesifik dan kurang toksik. Sayangnya, keberhasilan transplantasi telah menyebabkan waktu tunggu yang panjang karena penyediaan organ yang tidak mudah dan kebanyakan pasien tetap pada dialisis selama bertahun-tahun sampai organ ginjal untuknya tersedia.